Puisi Padang Ilalang 12 (Final)
Padang Ilalang 12 (Final)
Karya: Satria Panji Elfalah
Di padang ilalang ..
Terbayat sudah semua penantian panjang ..
Yang kuukir bersama butiran embun di atas riak angin kaku ..
Yang kupatri di batas cakrawala bersama sajakku ..
Binar matamu kini membiaskan cahaya rembulan ..
Membelai tiap helai ilalang yang mengelilingi tiap helai sajakku yang penuh penantian ..
Teduhnya suaramu mengecup keningku yang berdebu ..
Dihempas musim demi musim yang berlalu ..
Kerinduan yang menjulang tinggi ..
Perlahan kau ukir dengan pena kayu stigi ..
Hingga terciptalah keajaiban yang selama ini aku rindukan ..
Ya, berjumpa di padang ilalang dan membelai mesra kedua pipimu yang saling berjauhan ..
Membelah dinginnya malam bersama dirimu ..
Bercerita tentang rembulan dan manik-manik langit yang terkadang pilu ..
Terkadang berdebat dengan lolongan burung malam di rimba ..
Tentang penantian akan dirimu yang tak kunjung nyata ..
Di padang ilalang ini ..
Aku mempersembahkan sajakku yang penuh luapan hati ..
Akan kerinduan dan kasih sayang yang berjalan beriringan ..
Tentang penantian panjang di antara sajakku yang penuh kepiluan ..
Di padang ilalang ini ..
Aku bertekuk lutut di hadapanmu bersama jutaan manik-manik langit yang menyinari ..
Hidupkanlah setiap petak sajakku bersama kedua binar matamu ..
Hidupkanlah setiap butiran jelagaku menjadi selendang lembayung senjamu ..
Serang, 25 Oktober 2016.
0 Response to "Puisi Padang Ilalang 12 (Final)"
Post a Comment