Puisi Semilir Angin


Puisi Semilir Angin

Semilir angin.

Deru suara terdengar lagi.
Di iringi tawa para kurcaci.
Terus saja kau caci.
Fikir mu aku kan mati?

Daku sekarang telah berkembang.
Bukan lagi se ekor anak kumbang.
Daku sekarang pemangsa kijang.
Tiada mungkin gentar di tantang.

Jika mau bertarung baik nya di arena.
Jangan hina nama keluarga.
Apalagi mempertanyakan darah.
Jangan pula kau singgung marga.

Jangan berani menusuk dari belakang.
Baik nya langsung daku kau terjang.
Biar langsung daku terkangkang.
Jangan hanya berani main belakang.

Bengkulu 23-10-2016.
Penulis : Petra Ja

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi Semilir Angin"

Post a Comment