Puisi Jagad Jiwa


Puisi Jagad Jiwa
JAGAD JIWA
     Melody Zifza

Langit terjangkit panu
Arakan awan menyembunyikan mentari
Tubuh bumi dingin, daun-daun menangis
Burung-burung terbang menggigil

Jalanan setapak itu masih berjejak harap
Mungkin sebelum kokok ayam, kepala t'lah melukis tanah
Terlukis pinta antara licin bebatuan sungai
Terpeleset dan bangkit menyeberang ke ujung sana

Hati menempel di rimbun pucuk-pucuk hijau
Menyemai benih puncak gunung
Hingga angin 'kan membawanya terbang
Tumbuh diharapkan bak betina menyemai kasih

Sekeping soalan lumrah di samudera jiwa
Kehendak lahir dari rahim malam; mimpi
Di ujung jalan samar terlintas rayu
Ada racun dan ada madu, bisa berwujud tipu; memilah pilih berharap berkah

03-11-2016
Salam pelangi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi Jagad Jiwa"

Post a Comment