Puisi Kukecup Titik Antara Dua Alis
KUKECUP TITIK ANTARA DUA ALIS
Hakimi Sarlan Rasyid
Pesona lubang gairah pada lekuk tubuh kekasih sudah kering kerontang habis
Lebur musnah sirna hilang lenyap ditelan raut wajah kematian
Yang menyapa indah saat kukecup lembut titik antara dua alis
Ah, rupanya disitulah kuburan mereka yang mati dalam pengembaraan
Aku harus berkata kasihan kepada para peziarah yang menghantar tangis
Mereka menunduk haru tenggelam dalam saat membaca nama pada batu nisan
Bukankah itu hanya huruf-huruf yang disusun baris demi baris
Apakah benteng kekaguman sama harganya dengan istana kesetiaan
Kukecup nikmat titik antara dua alis sepenuh hati seutuh cinta
Kubiarkan diriku hanyut di sungai yang tak berhulu tak berhilir
Dan aku tidak perduli lagi di lubuk mana aku akan tenggelam
Aku masih berharap bertemu dengan si lumpuh si tuli dan si buta
Meski lumpuh tuli dan buta lidahnya tak henti berdzikir
Saat terang dengan benderangnya dan saat gelita dengan gelapnya malam
Kotabaru_Karawang_291020161135
0 Response to "Puisi Kukecup Titik Antara Dua Alis"
Post a Comment